Ketika terdengar kabar bahwa beliau meninggal, banyak stasiun televisi menayangkan biografi beliau. Di sana diceritakan pula, masa lalu almarhum. Tentang beliau yang sejak kecil dididik dengan cara islami. Hingga akhirnya terjerembab di dunia kelam. Lalu bangkit lagi, menegakkan dakwah.
Bagi saya, itu adalah sesuatu yang luar biasa. bermula dikenal baik, lalu menjadi tidak baik. Orang akan memberikan stigma yang negatif. Si fulan telah berubah. Berubah menjadi lebih buruk. Diperparah dengan bakat kepemimpinan beliau. Yaitu, mengajak teman dan rekan untuk bermaksiat. karena bagaimanapun, berjamaah itu lebih nikmat. apakah itu dalam rangka kebaikan, atau keburukan. Mungkin begitu pula yang dilakukan syetan. mana asyik di neraka sendirian.
Tapi, yang namanya hidayah Allah, sapa yang tahu. Ustadz Jefri akhirnya kembali ke dunianya. Dunia yang islami. Dan beliau memang total dalam melakukannya. Mulai dari melakukan dakwah dengan cara yang keras. Masuk ke tempat maksiat, melakukan pembubaran. Hingga beliau sadar, bahwa dakwah tersebut tidak mendekatkan dai dengan umat. Justru umat menjadi berpaling. Hal ini bisa jadi dikuatkan secara psikologi. Bahwa umumnya orang akan lebih suka diperlakukan dengan baik.
Uje pun berubah haluan. Berdakwah dengan cara yang lembut dan hmmm, penuh cinta. Berdakwah tanpa pandang bulu. Tidak tebang pilih. Penyampaian yang mudah dimengerti. Lalu dengan cara yang dapat diterima semua kalangan. Intinya, dengan penuh cinta.
Adalah hal yang tidak mudah. Saya membayangkan jika saya seorang yang baik. lalu saya berubah menjadi orang yang suka bermaksiat. Tentu ada komentar-komentar yang akan saya terima. dan biasanya komentar yang menyakitkan. Tidak membangun dan justru menghancurkan. Pasti saya semakin menjadi buruk. Apalagi jika orang tua telah mencabut ridhonya. Saya pikir, saya tidak akan bertahan. Dan Uje mengalami itu. Ada kesaksian beliau, bahwa beliau juga berkali-kali melakukan percobaan bunuh diri. Alhamdulillah, tidak pernah terlaksana dengan sukses.
Berikutnya, dari buruk menjadi baik. Dan Uje langsung berdakwah. Pasti berikutnya ada cibiran, bahwa si Uje munafik. Atau orang yang tidak tahu diri. Tidak mengaca dan lain sebagainya. Apalagi jika yang didakwahi teman-teman berbuat maksiat. Saya tidak yakin, bahwa saya akan tetap mampu melangkah. Tapi Uje tetap maju. Sesuatu yang luar biasa. Hingga ia dapat diterima orang banyak.
Ini juga pasti menjadi inspirasi bagi setiap orang. bahwa semua orang punya kesempatan untuk menjadi lebih baik. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, dan setiap orang butuh kesempatan untuk perbaikan. Hanya perlu kesempatan untuk itu. Bisa jadi orang melakukan kesalahan saat ini. Tapi ke depan, orang tersebut bisa jadi akan melakukan sesuatu yang lebih dibandingkan orang yang tidak pernah melakukan kesalahan.
terima kasih Allah, atas inspirasi-Mu lewat Uje…